- Home
- Pengetahuan
- Perbedaan Antara Akikah dan Kurban dalam Perspektif Waktu, Jenis Hewan, Cara Pembagian, dan Tujuan Pelaksanaannya
Perbedaan Antara Akikah dan Kurban dalam Perspektif Waktu, Jenis Hewan, Cara Pembagian, dan Tujuan Pelaksanaannya
Akikah dan kurban merupakan dua ibadah yang penting dalam agama Islam. Meskipun keduanya melibatkan pengorbanan hewan sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT, terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya, baik dalam hal waktu pelaksanaan, jenis hewan yang dikorbankan, cara pembagiannya, maupun tujuan pelaksanaannya.
Waktu Pelaksanaan
Akikah dilaksanakan paling afdal 7 hari setelah kelahiran si bayi atau pada waktu lainnya sebelum si anak baligh. Ibadah ini merupakan bagian dari sunnah Nabi Ibrahim yang dilanjutkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam pelaksanaannya, akikah bisa dilakukan kapan saja selama masa ketentuan tersebut.
Kurban dilaksanakan setelah shalat Idul Adha dan 3 hari setelahnya, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Kurban adalah pengorbanan hewan sebagai bentuk ketaatan umat Muslim kepada Allah SWT serta mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya, Ismail, demi taat kepada perintah Allah.
Jenis Hewan yang Dikorbankan
Untuk akikah, hewan yang dikorbankan adalah kambing atau domba. Sunnah Rasulullah menunjukkan bahwa satu ekor domba atau kambing dapat dijadikan akikah untuk bayi perempuan, dan dua ekor untuk bayi laki-laki.
Sementara itu, kurban dapat dilakukan dengan mengorbankan hewan ternak besar seperti sapi, kambing atau unta. Hewan kurban harus mencapai syarat tertentu, di antaranya adalah usia hewan minimal satu tahun bagi kambing atau domba, dan dua tahun bagi sapi.
Cara Pembagian
Setelah pelaksanaan akikah, hewan yang dikorbankan akan dibagi menjadi tiga bagian: satu bagian untuk keluarga yang melaksanakan akikah, satu bagian untuk disedekahkan kepada fakir miskin, dan satu bagian lagi untuk tetangga dan kerabat yang diberikan sebagai tanda kebersamaan dan kebaikan. Pembagian ini merujuk pada Sunnah Rasulullah SAW dan mewakili kepentingan mendistribusikan rejeki kepada yang membutuhkan.
Sementara itu, dalam kurban, hewan yang dikorbankan biasanya dibagi menjadi tiga bagian juga: sepertiga bagian daging untuk keluarga sendiri, sepertiga bagian untuk kerabat, dan sepertiga bagian lagi untuk disedekahkan kepada fakir miskin, yatim piatu, dan masyarakat yang membutuhkan. Tujuan dari pembagian ini adalah untuk menjaga persatuan sosial dan memperhatikan kesejahteraan kaum yang kurang beruntung.
Tujuan Pelaksanaan
Pelaksanaan akikah bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran si bayi dan merupakan penghormatan terhadap nikmat Allah SWT atas kelahiran anak. Akikah juga melambangkan tekad orang tua dalam menjalankan tanggung jawab mereka untuk mendidik dan memberi nafkah kepada anak secara Islami.
Sedangkan, kurban memiliki tujuan yang lebih luas. Ibadah ini sebagai bentuk ketaatan kepada perintah Allah dan pengorbanan untuk meningkatkan ketakwaan. Tujuan utama kurban adalah mengaktualisasikan sikap ikhlas dan kesediaan mengorbankan hal yang berharga demi kebaikan umat manusia serta sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama.
Secara keseluruhan, meskipun akikah dan kurban melibatkan pengorbanan hewan sebagai bentuk ibadah, terdapat perbedaan yang signifikan dalam segi waktu pelaksanaan, jenis hewan yang dikorbankan, cara pembagiannya, dan tujuan pelaksanaannya. Dengan memahami perbedaan ini, umat Muslim dapat melaksanakan kedua ibadah ini sesuai dengan tuntunan agama dan mengambil manfaat spiritual yang terkandung di dalamnya.
Pelaksanaan akikah dan kurban penting untuk dijalankan dengan penuh keikhlasan dan kesadaran. Semoga kita dapat melaksanakan keduanya dengan baik sehingga mendapatkan ridha Allah SWT dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.